LOKERINDO: Info Menarik
Tampilkan postingan dengan label Info Menarik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Menarik. Tampilkan semua postingan

SUAMI MENCERAIKAN ISTRI, HANYA KARENA MASALAH INI




Saya (Pria, 35 Tahun) telah menikah dengan Istri saya (Wanita, 37 tahun) selama kurang lebih 8 tahun. Sebelum menikah, kami juga telah berpacaran selama 3 tahun. Buah dari pernikahan kami, adalah seorang anak (Anak Putri, 7 tahun). Tampak dari luar, pernikahan kami terlihat sempurna. Kami berdua bekerja, memiliki Rumah di lingkungan yang baik, menyekolahkan anak kami di sekolah yang bagus. Kami menghabiskan akhir pekan bersama, bergantian mengantar anak kami ke Sekolah dan tempat mengaji.

Selama kurang lebih 4 tahun terakhir, Istri menunjukkan sikap yang sangat dingin. Tidak ada lagi kehangatan yang terpancar darinya. Keintiman antara kami berdua pun perlahan pudar. Bahkan untuk hubungan suami istri, kami tidak lagi melakukannya selama 2 tahun terakhir. Benar-benar dingin, seolah dia tidak lagi perduli dengan pernikahan kami dan tidak lagi perduli dengan saya sebagai suaminya. Padahal dulu, kami adalah pasangan yang harmonis.

Bahkan lebih parahnya lagi, dia melupakan momen-momen penting dalam hidup kami. Dia melupakan hari ulang tahun saya dan bahkan hari anniversary pernikahan kami. Berbagai macam alasan dia lontarkan, sibuk karena pekerjaan, sibuk karena ini-itu dan sebagainya.

Saya sudah mencoba berbagai macam hal untuk menyelamatkan pernikahan kami. Mulai dari mencoba Terapi ke Psikiater khusus untuk keluarga, namun dia menolak dengan alasan "Saya bukan orang stress", padahal dia tahu persis itu adalah terapi untuk keluarga. Saya juga coba menyarankan untuk kami berdua pergi ke Ustadz untuk meminta saran, lagi-lagi dia menolak dengan alasan "Sibuk, belum ada waktu", hingga hal terakhir yang saya coba adalah liburan khusus berdua, agar bisa kembali utuh, namun lagi-lagi dia beralasan, "Gak perlu, saya capek kalau bepergian"

Hingga akhirnya saya sudah menyerah untuk menyelamatkan pernikahan kami. Saya pun mencoba konsultasi dengan pengacara untuk urusan perceraian kami, semua dokumen sudah disiapkan. Saya juga sudah siapkan untuk membeli rumah kecil yang dekat dengan sekolah anak, supaya anak kami tidak perlu pindah sekolah. Saya tidak ingin ada keributan meski akhirnya harus berpisah dengan Istri.

Kemudian saya pun diskusikan tentang rencana perceraian ini dengan Istri. Saya sudah merasa jengah dengan sikapnya selama ini. Dia tidak lagi hangat, perhatian seperti dirinya yang dulu. Segala macam cara juga sudah saya coba memperbaiki pernikahan kami, tapi nihil, karena dia selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Saat saya cerita tentang niat saya menceraikan dirinya, Dia pun marah, mengatakan saya Suami yang jahat, manipulatif dan tidak berperasaan.Saya pun berkata bahwa ini tidak akan terjadi bila dia mau memperbaiki hubungan ini bersama-sama.

Berkali-kali kami bertengkar membahas masalah ini, biasanya setelah itu, situasi membaik untuk beberapa saat, tapi kembali memburuk setelahnya. Entah kenapa, intuisi saya sebagai Suami memberitahukan bahwa ada yang salah dengan Istri saya.

Qadarullah, petunjuk dari Allah pun datang. Akhirnya kecurigaan saya terbukti. Suatu waktu, saya melihat pembayaran kamar hotel di tagihan kartu kredit Istri saya. Padahal pada tanggal tersebut, dia tidak sedang dinas luas, tidak juga pernah bilang menginap di hotel tersebut yang letaknya dekat dengan kantor Dia.

Dari situ, saya coba menelusuri. Perlahan-lahan petunjuk tersebut mulai muncul. Istri saya selingkuh dengan teman kantornya. Semua teman kantor mereka tahu. Rasa kecewa, sedih dan marah itu tetap ada, namun tidak ada rasa terkejut sama sekali. Dalam hati, saya sudah tahu ada yang salah dengan Istri saya melihat sikapnya selama ini.

Tanpa banyak meratapi perselingkuhannya, saya kumpulkan bukti-bukti dan menyerahkannya kepada Pengacara untuk pengajuan perceraian & meminta hak asuh anak. Setelah semua siap, saya kirimkan bukti2 tersebut kepada Istri saya, selingkuhannya, Keluarga selingkuhan dan juga saya kirim di Grup WA keluarga. Saya matikan HP saya selama beberapa waktu, hingga menunggu hasil dari Pengacara saya.

Saya tahu persis hal itu akan membuat kehebohan dalam keluarga, terutama untuk Istri saya & selingkuhannya. Tapi saya tidak perduli lagi. Saya hanya ingin membalas sedikit rasa sakit hati saya, yang keluarganya hancur karena perselingkuhan mereka. Untuk kemudian Move On dari pernikahan yang buruk ini dan mencari kedamaian untuk hidup saya.